Bedanya Sablon Manual dan Sablon Digital

Inilah Beda Sablon Manual dan Digital 

Kalian pasti sudah sering mendengar istilah sablon manual dan sablon digital. Pilih mana ya yang lebih baik digunakan? Sebenarnya apa sih bedanya diantara keduanya? Nah biar nggak bingung, artikel ini akan menjelaskan apa beda sablon manual dan digital, sehingga kalian bisa menentukan jenis sablon apa yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan kalian.

Biaya

Biaya yang diperlukan untuk mencetak kaos satuan dengan sablon digital seringkali relatif lebih murah daripada biaya yang diperlukan untuk mencetak kaos dengan sablon manual. Akan tetapi biaya ini bisa dengan cepat berubah jika kaos yang kalian sablon jumlahnya ratusan atau ribuan. 

Kenapa begitu? 

Sablon manual membutuhkan klise / film yang kemudian digunakan untuk mencetak screen sablon dalam beberapa warna dasar yang nantinya digunakan sebagai filter dalam mencetak tinta ke media sablon. Sementara tintanya sendiri cukup terjangkau, mencetak screen untuk keperluan sablon harganya lumayan mahal, sehingga sablon manual akan menjadi sangat mahal kalau hanya mencetak dalam kuantitas kecil, karena screennya di desain untuk bisa digunakan ratusan bahkan ribuan kali. Jadi keberatan harga di screen sablonnya. 

Sementara itu, karena sablon digital biasanya hanya membutuhkan printer dan tinta printer sebagai alat cetaknya, maka keseluruhan biaya menjadi lebih ringan untuk pembuatan kaos. Tetapi karena tintanya lebih mahal daripada sablon manual, maka pada produksi cetak dalam jumlah banyak, sablon digital bisa jadi jauh lebih mahal daripada sablon manual. 

Sehingga, sablon digital akan lebih cocok digunakan untuk proses prototyping atau sering disebut juga dengan sampling, dan produksi custom merchandise on-demand yang perlu waktu penyelesaian sangat cepat atau dadakan. Sementara itu sablon manual lebih cocok digunakan untuk produksi massal yang jumlahnya mencapai ratusan atau ribuan kaos dengan jangka waktu produksi sekitar 2 minggu sampai 1 bulan per batch. 

Waktu Pembuatan

Beda sablon manual dan digital dalam pembuatannya, sablon digital hanya membutuhkan printer dan tinta serta media untuk sablon. Maka, waktu pembuatan untuk setiap sesi produksi jauh lebih singkat daripada waktu produksi yang diperlukan oleh sablon manual. 

Kenapa begitu?

Karena dalam sablon digital, proses yang diperlukan untuk mencetak sebuah kaos tidak panjang. Sementara dalam sablon manual, ada proses panjang yang diperlukan untuk mencetak setiap kaosnya. Setidaknya ada 3 fase produksi yang dikenal dalam sablon manual, dan masing masing fase produksi itu memakan waktu yang cukup lama serta bergantung kepada kebaikan alam semesta. Hal ini berimbas langsung terhadap kecepatan produksi pada sablon kaos manual.

Ada kalanya sablon manual tidak bisa menyelesaikan produksi tepat waktu karena faktor cuaca seperti hujan deras, awan gelap berhari hari, atau matahari tertutup awan. Semua faktor alam yang tidak bisa dikontrol ini membuat waktu pembuatan produk pada sablon manual menjadi sangat variatif dan tidak tentu. 

Jika kamu membutuhkan produksi singkat dan cepat karena terbatasnya waktu, maka sablon digital adalah pilihanmu. Tetapi jika waktu masih panjang dan bisa nanti nanti, maka sablon manual bisa jadi pilihanmu.  

Kualitas dan Kompleksitas Pengerjaan 

Beda sablon manual dan digital dari segi kualitas dan kompleksitas pengerjaannya, sablon digital memiliki kualitas pengerjaan yang seringkali konstan. Antara satu produk dengan produk lainnya seringkali memiliki kualitas pengerjaan yang 11-12. Ini karena sablon digital menggunakan komputer sebagai alat cetaknya dan seringkali tidak ada unsur kesalahan manusia (human error) dalam proses pembuatannya karena manusia hampir tidak terlibat sama sekali dalam proses pembuatannya kecuali di fase fase awal.

Berbeda dengan sablon manual yang seringkali terdapat perbedaan kualitas antara batch satu dengan batch lainnya, satu produk dan produk lainnya, kaos satu dengan kaos lainnya karena besarnya unsur manusia dalam proses pengerjaannya. Seringkali didapatkan perbedaan pada ketebalan tinta, kerapian sablon, kualitas finishing dan kualitas pengerjaan secara keseluruhan. Manusia yang pada dasarnya makhluk dinamis tidak akan pernah bisa menyaingi akurasi proses sebuah mesin. 

Belum lagi pengalaman dan keterampilan yang diperlukan dalam handling banyak tipe tinta membuat tingkat keakuratan pada sablon manual merosot. Terutama jika pengrajin sablonnya belum terlalu berpengalaman dalam menangani bahan dan tinta sablon manual. Masih ada lagi faktor kesalahan dalam baking dan curing pada fase post production

Kompleksitas pekerjaan inilah yang membuat sablon manual jadi memiliki proses yang sangat panjang dalam proses sablonnya dan beresiko sangat tinggi dalam salah cetak / gagal cetak.

Selain memerlukan beberapa proses pengerjaan yang panjang, sablon manual juga membutuhkan beberapa alat yang berbeda dalam proses pengerjaannya, sehingga membuat proses sablon manual menjadi sangat kompleks, rumit dan beresiko sangat tinggi.

Berbeda dengan sablon digital yang yang prosesnya sangat pendek dan ringkas dan beresiko rendah. Kalau salah cetak, tinggal print ulang saja, tungguin sebentar, beres. 

Fleksibilitas Media

Berbeda dengan sablon digital yang hanya menggunakan beberapa jenis tinta, tidak ada yang tidak bisa dilakukan dalam sablon manual. Karena secara teori, sablon manual bisa diterapkan ke semua jenis media yang bisa dialiri dan menyerap tinta. Hal ini berimbas langsung kepada banyaknya ragam jenis media yang bisa disablon oleh sablon manual. 

Secara teori, sablon manual bisa saja mencetak / menyablon tinta ke media media lain seperti dompet, flashdisk, speaker, televisi, lemari es, tembok, bahkan mobil sekalipun. Silahkan kalau kamu mau ngetes.

Sampai sekarang sablon digital belum bisa seperti itu karena alat yang digunakan adalah sebuah printer khusus cetak pada material kapas / katun / bahan sejenisnya. Tetapi tetap saja sebenarnya hanya merupakan sebuah printer. Media yang dapat digunakan pun terbatas pada jenis kapas dan katun tertentu. Sehingga memang penggunaannya lebih sempit dan khusus, sehingga hanya bisa melayani permintaan untuk produk produk tertentu saja.

Fleksibilitas Desain

Beda sablon manual dan digital selanjutnya ada pada fleksibilitas desain. Karena sablon manual bisa menggunakan media yang lebih fleksibel dibandingkan dengan sablon digital, maka desain yang bisa diaplikasikan menggunakan sablon manual juga lebih beragam. Kamu bisa berkreasi sekreatif mungkin menggunakan berbagai macam gabungan jenis tinta. Kalau masih kurang, kamu juga bisa menambahkan berbagai macam elemen desain lain seperti mote, manik manik, swarovski dan lain lain untuk menonjolkan keindahan desain yang kamu buat. 

Sablon manual akan sangat baik kamu gunakan pada saat kamu membutuhkan pendekatan yang ekstrim atau kreatif untuk menciptakan desain kamu. 

Kualitas Cetak

Secara umum kualitas cetak keduanya bisa dibilang mirip, hanya saja memang aspek ini sangat tergantung kepada jenis tinta, metoda cetak dan alat cetaknya. Kedua jenis sablon mengalami permasalahan yang sama pada bidang ini. 

Sablon digital bisa mengalami rembes warna kemana mana jika media dan proses printing yang digunakan salah atau tidak optimal. Ada juga faktor tinta habis yang baru akan ketahuan pada proses mencetak. Sementara itu, sablon manual bisa miring, salah warna, tinta tercabut, cetakan berbayang dan lain lain jika peralatan dan tinta yang digunakan pada proses sablonnya salah. 

Akan tetapi jika kedua jenis prosesnya dilakukan dengan benar, maka produk yang dihasilkan sama sama memiliki desain yang tajam, cerah dan bagus. 

Kualitas Warna

Secara umum, kekuatan warna pada masing masing jenis sablon adalah mirip satu sama lainnya jika menggunakan tinta yang tepat pada prosesnya. Keduanya sama sama bisa menampilkan hasil sablon yang baik dan menyala terang jika tidak mengalami kesalahan pada prosesnya.

Walau begitu, banyaknya warna yang bisa di proses sangat berbeda. Pada sablon manual, kamu akan dibatasi untuk menggunakan beberapa warna dasar saja. Biasanya, dibagi menjadi beberapa level, 1 warna, 2 warna, 4 warna dan 8 warna. Jarang sekali sablon manual yang memperbolehkan pelanggannya untuk mencetak menggunakan lebih dari 8 warna. 

Berbeda dengan sablon digital, kamu tidak perlu membatasi berapa warna yang kamu butuhkan. Sablon digital bisa mencetak seluruh warna yang kamu perlukan, baik secara RGB maupun CMYK, tergantung dengan printernya. 

Sehingga, kalau kamu memiliki desain kaos yang simple, maka akan mudah sekali untuk sablon manual mencetak kaosmu. Akan tetapi jika kamu membuat desain dengan foto, maka sablon digital akan lebih mudah mencetaknya.

Daya Tahan Sablon

Hal ini masih sering menjadi perdebatan di berbagai kalangan. Ada sebagian yang berpendapat kalau sablon manual lebih awet, namun ada pula yang berpendapat sebaliknya.  Tetapi kalau menurut pengalaman kami, jika proses mencetak dan membuatnya benar, keduanya memiliki usia kualitas dan ketahanan warna yang sepadan. Sama sama bisa awet bertahun tahun, apalagi jika dirawat dengan benar. 

Daya tahan tinta sablon dan keawetannya tidak hanya bergantung dari cara menyablonnya, melainkan juga tergantung dari kualitas tinta yang digunakan, metoda yang digunakan saat menyablon, serta juga bergantung kepada kualitas treatment kaos yang dilakukan oleh pemilik. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas tinta sablon setelah kaos atau produknya dipakai oleh pengguna.

Jadi, pilih sablon manual atau sablon digital? 

Sebenarnya artikel ini bukan kami tujukan untuk komparasi lebih bagus mana antara sablon digital dan manual. Masing masing punya keunggulan dan kekurangan sendiri. 

Artikel beda sablon manual dan digital ini dibuat biar kalian jadi lebih paham nih dengan dunia sablon menyablon, sehingga kalian bisa memilih jenis sablon yang tepat untuk berbagai kebutuhan. 

Akan tetapi jika kalian memiliki kebutuhan untuk mencetak custom merchandise secara satuan, kalian bisa mempertimbangkan layanan cetak satuan di website kami. Kalian juga bisa  mendapatkan pendapatan pasif dengan membuat toko sendiri dan menjual desain desain kalian tanpa perlu ada pembelian minimal atau produksi minimum di awal.  

Semoga artikel tentang beda sablon manual dan digital ini bermanfaat ya, Citeeszen. 

Gimana pendapat kamu?